KEK Pariwisata Dipersiapkan, Selayar Bisa Jadi Bali-nya Indonesia Timur"
- kontakpf
- Mar 7, 2017
- 4 min read
Arief Yahya mengaku bahwa potensi Kabupaten Kepulauan Selayar cukup besar | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Makassar

Sementara itu Bupati Kepulauan Selayar, Muh.Basli Ali mengaku siap menerima tantangan Kemenpar tersebut. Soal KEK, Basli mengaku jika lahannya sedang on progres. Ia pun optimis, lahan seluas 500 hektare tersebut bisa disiapkan. "Kita pun sudah buat tim. Termasuk Pak Sekda, sedang proses kesiapan lahannya. Pertama kita petakan dulu, mana lahan pemerintah dan mana yang harus dibebaskan," kata Basli.
Begitu pun soal Sail Takabonerate. Menurut Basli, jangankan 2019, tahun depan pun pemda siap jika diberi kepercayaan. Basli mengaku sangat ingin Selayar makin maju dan dikenal oleh dunia melalui event Sail Takabonerate tersebut.
"Selayar itu intinya ada dua yang jadi fokus kami. Pertama Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK dan Sail Takabonerate," ujar Arief Yahya saat ditemui usai menyampaikan pemaparan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Institut Lembang Sembilan (IL9) di Hotel Mercure Sabang, Jakarta, Senin (6/3/).
KEK Selayar direncanakan seluas 500 hektare. Arief Yahya pun mengaku siap memulai mengembangkan kawasan tersebut mulai 2018 tahun depan. Syaratnya, seluruh lahan harus siap. Dan untuk Sail Takabonerate yang direncanakan bertaraf internasional diupayakan dapat terwujud 2019 mendatang. Jika itu bisa dilaksanakan, maka besar kemungkinan event tersebut akan menjadi agenda tahunan.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengaku bahwa potensi Kabupaten Kepulauan Selayar cukup besar. Ia pun memastikan, jika Kementerian Pariwisata akan memberikan dukungan penuh untuk mengelola potensi tersebut. Tinggal, bagaimana upaya peemerintah Kabupaten kepulauan Selayar agar bisa berusaha maksimal memenuhi persayarakan yang dapat disiapkan.
Bisa dibayangkan ketika sekarang nama Selayar" kemudian menjadi daerah yang akan dipersiapkan menjadi Balinya Indonesia Timur".
Menpar Dorong Industri Wisata Mengglobal dengan Digital | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Makassar
Selain itu, Arief juga mendorong pelaku industri pariwisata aktif menjual produk-produk wisata untuk meningkatkan jumlah wisman. “Melalui sales promotion, sales mission, fam-trip dan semacamnya yang diselenggarakan oleh pemerintah,” tutur menteri asal Banyuwangi itu.
Arief pun berbagi jurus-jurus yang bisa diterapkan oleh para pelaku industri pariwisata. Antara lain penggunaan platform digital agar pariwisata bisa semakin terjangkau.
“Dalam platform digital itu ada excess economy yang bisa di-sharing sehingga biaya bisa menjadi lebih murah,” katanya.
Menteri yang juga kampiun di bidang digital marketing itu menjelaskan, saat ini handphone terutama telepon pintar sudah menjadi kebutuhan dasar. “Maka digitalisasi itu menjadi penting,” tegasnya.
Arief mengatakan hal itu saat menyampaikan kata sambutan dan arahan pada focus group discussion (FGD) dalam rangka Forum Kerja Sama Industri Pariwisata yang diselenggarakan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) di Gedung Sapta Pesona Kemenpar, Jakarta Pusat, Selasa (7/3).
FGD yang digelar di Balairung Soesilo Sudarman itu itu diikuti anggota GIPI, 37 asosiasi industri pariwisata dan jajaran eselon I Kemenpar.
“Tourism itu service industry. Kalau mau menjadi global player, selalu gunakan global standard,” ujarnya.
FGD itu diarahkan untuk mendukung target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang pada 2017 ini dipatok di angka 15 juta. Karenanya, dari FGD itu diharapkan muncul strategi komprehensif untuk mempercepat kenaikan jumlah kunjungan wisman.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengingatkan pelaku industri turisme tentang pentingnya menjaga kualitas layanan. Menurutnya, pelaku pariwisata harus bisa berkompetisi dengan standar internasional.
Gabungan Industri Pariwisata Gelar FGD Bersama Menteri Pariwisata | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Makassar
Ketua Umum GIPI Didien Junaedy mengatakan, tahun 2017 menjadi momentum untuk meningkatkan kegiatan penjualan produk wisata secara maksimal karena dua tahun terakhir ini kegiatan branding dan advertising yang dilancarkan Kemenpar secara global dan massif telah berhasil membangun citra dan persepsi global terhadap destinasi Indonesia. “Tahun ini sebagai momentum untuk melakukan selling the products sebagai upaya mencapai target pariwisata nasional,” kata Didien Junaedy .
Kegiatan FGD GIPI yang berlangsung satu hari ini berlangsung dalam dua sesi masing-masing membahas tema “Peluang dan Tantangan Kolaborasi Pelaku Industri dan Kemenpar “ dilanjutkan tema kedua “Industri dan Deregulasi Industri Pariwisata’ dengan menampilkan sejumlah narasumber dari kalangan praktisi pariwisata di antaranya Riyanto Sofyan dan Dony Oskaria.
Indonesia Incorporated, menurut Menpar Arief Yahya, merupakan strategi untuk membangun pariwisata sesuai dengan target nasional yang memerlukan peran dan dukungan dari semua elemen yang tergabung dalam sinergisitas pentahelix (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media).
Sementara itu GIPI sebagai mana amanat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan menjadi payung bagi seluruh organisasi pariwisata di Indonesia dan menjadi mitra kerja pemerintah, “GIPI berperan sebagai ujung tombak dalam mendukung pencapaian target pemerintah sebagaimana perannnya industry adalah leading, sedangkan goverment sebagai supporting,” kata Arief Yahya.
Industri pariwisata mempunyai keunggulan komperatif karena menjadi terbaik di kawasan regional bahkan melampaui ASEAN. Pesaing utama pariwisata Indonesia adalah Thailand, sedangkan negara ASEAN lainnya mudah dikalahkan. Keunggulan komperatif lainnya adalah country branding Wonderful Indonesia yang semula tidak masuk ranking branding dunia, sekarang berada di ranking 47 sehingga mencerminkan positioning dan differentiating Indonesia di tingkat dunia.
Keunggulan komperatif lainnya, pariwisata Indonesia mudah menjadi destinasi utama dunia sekaligus tourism hub. “Untuk menjadi trade dan investment hub akan terlalu sulit bagi Indonesia untuk mengalahkan negara lain, seperti Singapura.
Sebaliknya, kita akan mudah menjadi tourism hub yang pada prinsipnya menciptakan people-to-people relationship dan diyakini trade dan investment akan ikut tumbuh dengan pesat,” kata Menpar Arief Yahya, seraya menjelaskan, setelah ditetapkan sebagai core business negara, maka alokasi sumber daya terutama anggaran harus diprioritaskan.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya membuka sekaligus memberi sambutan pada acara focus group discusion (FGD) yang diselenggaran oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Selasa (7/3). Kegiatan FGD yang mengangkat tema “Harmonisasi dan Sinergi Industri Pariwisata” kali ini membahas sejumlah permasalahan spesifik yang terkait langsung dengan bagaimana meningkatkan penjualan produk pariwisata Indonesia ke mancanegara dalam rangka mendukung target kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini.
Menpar Arief Yahya mengatakan, pariwisata ditetapkan menjadi core business Indonesia karena memiliki banyak keunggulan kompetitif dan komperatif di antaranya; pariwisata merupakan penghasil devisa terbesar.
Kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional semula sebesar 9,5% pada 2014 akan meningkat menjadi 15% pada 2019 mendatang, begitu pula lapangan kerja yang tercipta semula 11 juta menjad 13 juta.
Comentarios